Memasuki new normal akan ada banyak perubahan yang terjadi dengan cepat. Pandemi ini memberikan kesulitan yang cukup besar untuk setiap kalangan. Tetapi setiap orang harus bisa berubah untuk mendapatkan yang terbaik. Belajar dari kitab 2 Raja-raja 7 yang menceritakan tentang Samaria yang terkepung oleh musuh dan mengalami bencana kelaparan ini merupakan situasi yang sangat sulit dan serba salah. Kekuatiran dan ketakutan dialami oleh setiap orang dan banyak di antara mereka yang mulai kehilangan harapan seperti yang terjadi pada perwira yang menjadi ajudan raja. Ia menjawab abdi Allah, katanya “Sekalipun TUHAN membuat tingkap-tingkap di langit, masakan hal itu mungkin terjadi?” Jawab abdi Allah: “Sesungguhnya, engkau akan melihatnya dengan matamu sendiri, tetapi tidak akan makan apa-apa dari padanya.” Dari sini saya sendiri belajar bahwa setiap kita perlu memiliki ekspektasi. Expectations are important. Orang yang tidak memiliki ekspektasi sama dengan orang yang tidak memiliki harapan. Ketika harapan itu hilang, orang tersebut tidak akan mendapatkan apa-apa (ayat 16-17).
Sebagai pemimpin, saya harus sadar bahwa ekspektasi saya mempengaruhi ekspektasi orang lain. Pemimpin yang kehilangan ekspektasi dapat membahayakan pengikutnya. Orang yang dipimpin akan selalu melihat bagaimana respon pemimpinnya ketika menghadapi tantangan dan rintangan karena ia merupakan seseorang yang dianggap always one step ahead, solution maker, bold enough to take a risk.
Right expectation comes from the faith in Jesus. Dalam situasi yang genting, abdi Allah itu, Elisa, dapat menguasai dirinya dengan tenang karena ia menaruh pengharapan dan kepercayaannya kepada Tuhan. Dikatakan dalam ayat pertama lalu berkatalah Elisa: “Dengarlah firman TUHAN. Beginilah firman TUHAN: Besok kira-kira waktu ini sesukat tepung yang terbaik akan berharga sesyikal dan dua sukat jelai akan berharga sesyikal di pintu gerbang Samaria.” Perkataan TUHAN yang dilontarkan tidak akan pernah jatuh ke tanah dengan sia-sia dan akan menghasilkan buahnya. Itulah mengapa kita berpegang kepada janjiNya.
Ekspektasi yang benar membawa seseorang untuk dapat melihat peluang dan mengambil kesempatan. Benar, segala sesuatu ada resikonya tetapi adalah bijak jika seseorang berani keluar dari zona nyamannya dan melakukan sesuatu daripada berdiam diri dan tidak menghasilkan apa-apa. Hal inilah yang ditunjukkan oleh keempat orang kusta di Samaria yang memberanikan diri untuk keluar dan melihat peluang. “Berkatalah yang seorang kepada yang lain: “Mengapakah kita duduk-duduk disini sampai mati? Jika kita berkata: baiklah kita masuk ke kota, padahal dalam kota ada kelaparan, kita akan mati disana. Dan jika kita tinggal disini, kita akan mati juga. Jadi sekarang, marilah kita menyeberang ke perkemahan tentara Aram. Jika mereka membiarkan kita hidup, kita akan hidup, dan jika mereka mematikan kita, kita akan mati. Lalu pada waktu senja bangkitlah mereka masuk ke tempat perkemahan orang Aram. Tetapi ketika mereka sampai ke pinggir tempat perkemahan orang Arama itu, tampaklah tidak ada orang disana.” (ayat 3-5) Ya, orang kusta keadaanya sakit, miskin, tertekan tetapi mereka mau melakukan sesuatu dari keterbatasan mereka. Tidak peduli situasimu sekarang seperti apa, masa lalumu mungkin tidak terlalu baik, asal Anda mau melakukan sesuatu Anda akan berubah. It’s not a change until you make a change.
Orang yang memiliki right expectation tetap kuat di dalam penantiannya. “I have not failed. I’ve just found 10.000 ways that won’t work” – Thomas Alva Edison. Penemuan Thomas Alva Edison tidak akan pernah terwujud jika dia tidak mengambil langkah awal untuk mengerjakannya dan tidak akan pernah terwujud jika ia berhenti dan menyerah di tengah perjalanannya. Yesaya 40:31 berkata “Tetapi orang-orang yang menanti-nantikan Tuhan mendapat kekuatan baru: mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah.” Janji TUHAN pada Yosua yang berlaku juga untuk kita “as I was with Moses, so I will be with you. I will not leave you nor forsake you. Be strong and very courageous, that you may observe to do according to all the law which Moses My servant commanded you; do not turn from it to the right hand or to the left, that you may prosper wherever you go”.
Oleh Ps. Ferry Haryanto Darmawan