Life’s interruptions from God’s Perspective

Dalam kehidupan, setiap kita pasti pernah mengalami yang namanya “interruption”, dan terkadang kita meresponinya dengan ketidak percayaan, atau terkadang kita seketika dibuat panik, atau bahkan frustasi dan kecewa.

“Interruption” bisa datang dalam berbagai bentuk seperti hubungan yang berubah menjadi buruk, keputusan yang diambil tidak memberi hasil sesuai yang diharapkan, kehilangan pekerjaan, mendapat kabar buruk dari dokter, telepon atau pesan yang tidak diharapkan, dan seringkali kita merespon dengan pemikiran kenapa kok jadi begini?

Tetapi di tengah rasa tidak percaya, panik atau frustasi pernahkah kita berpikir apa pandanganNya Tuhan terhadap “interruptions” dalam kehidupan kita?

Bicara tentang pandanganNya Tuhan terhadap “interruptions” dalam kehidupan kita, saya mau katakan ada “Bad News” dan ada “Good News”

Bad News: Life is filled with interruptions. (Kehidupan penuh dengan interruptions)
Good News: interruptions do not alter God’s Plan. (interruptions tidak merubah Rencana Tuhan)

Selama dalam pelayanan-Nya, Yesus secara konsisten menerima setiap “interruptions” sebagai sebuah undangan dari Bapa di surga untuk terlibat di dalam rencana Bapa.

Untuk mendapatkan perspektif yang benar tentang “interruptions” di dalam hidup kita, saya ingin bertanya 3 pertanyaan yang sederhana.

1. What is interruption? (Apa itu interupsi?)
interruption: An unexpected disruption in what was previously planned. (Sebuah gangguan yang tidak diharapkan atas sesuatu yang sudah direncanakan sebelumnya.)

Setiap kita pasti punya rencana, beberapa orang punya rencana yang spesifik, yang lainnya cuma secara garis besar saja, ada rencana harian, mingguan, bulanan, tahunan, bahkan rencana jangka panjang. Dan saat ini secara bersamaan kita semua mengalami “interruption”, bahkan mungkin bisa jadi satu “interruption” terlama yang kita alami seumur hidup kita.

Pernahkah kita berpikir dan menyadari sebuah “Big Idea” bahwa, What we see as interruptions FROM something, may be God inviting us TO something. (Apa yang kita lihat sebagai sebuah gangguan dari sesuatu, mungkin Tuhan sedang mengundang kita kepada sesuatu.)

Artinya gangguan yang tidak kita duga dalam hidup kita bisa jadi Tuhan sebenarnya sedang menggarahkan kembali rencana kita agar jadi searah dengan rencanaNya.

2. What Do interruptions Look Like? (Seperti apa interupsi itu?)
“interruptions” seperti sudah disampaikan di awal tulisan ini bisa datang dalam banyak sekali bentuk, saya mau membagikan 3 kategori yang secara umum bisa mengelompokkan “interruptions” yang terjadi dalam hidup kita.

A. Interruptions can be physical
“interruptions” bisa datang secara fisik, bisa dalam bentuk sakit penyakit, kelemahan tubuh, dll.

Di Matius 8 kita melihat 4 kali Yesus dihampiri oleh individu atau sekelompok orang yang punya kebutuhan dipulihkan secara fisik. “interruption” pertama dalam adalah Yesus dihampiri oleh orang yang sakit kusta dan minta ditahirkan. Yesus melihat itu sebagai sebuah kesempatan dari Bapa untuk menolong seseorang dengan kebutuhan pemulihan fisiknya, dan Yesus mau menyelaraskan dirinya dengan rencana Bapa dan menyembuhkan orang tersebut.

Kemudian setelah itu datanglah seorang perwira dan memohon pertolongan dan berkata: “Tuan, hambaku terbaring di rumah karena sakit lumpuh dan ia sangat menderita.” Yesus berkata kepadanya: “Aku akan datang menyembuhkannya.” Tetapi jawab perwira itu kepada-Nya: “Tuan, aku tidak layak menerima Tuan di dalam rumahku, katakan saja sepatah kata, maka hambaku itu akan sembuh. (Mat 8:6-8)

Perhatikan, Yesus bisa saja menunda dengan berbagai alasan karena capek, lapar, dll. Dan kita tahu bahwa Yesus kemudian meresponi iman yang besar dari perwira ini dan berkata: “Pulanglah dan jadilah kepadamu seperti yang engkau percaya.” Maka pada saat itu juga sembuhlah hambanya.

Dari 2 contoh diatas dan ada 2 kali lagi dimana Yesus dalam Matius 8 mau memulihkan orang-orang yang mengalami “interruptions” secara fisik.

Yesus selalu melihat perjumpaan dengan orang-orang tersebut bukanlah sebagai gangguan yang tidak diharapkan melainkan sebuah kesempatan untuk menjadi jawaban bagi mereka.

B. Interruptions can be providential
“interruptions” bisa datang dalam bentuk keadaan yang diijinkan Tuhan terjadi dalam kehidupan kita dengan tujuan agar kita sepenuhnya mempercayai Dia untuk bisa melewatinya.

Kondisi ini terjadi di Matius 8 yaitu ketika Tuhan mengajak murid-murid nya untuk bertolak ke seberang. Dan sekonyong-konyong mengamuklah angin ribut di danau itu tetapi Yesus tidur. Maka datanglah murid-murid-Nya membangunkan Dia, katanya: “Tuhan, tolonglah, kita binasa.”

Padahal yang menyuruh bertolak adalah Yesus sendiri, tapi dalam kondisi badai murid-murid lupa akan hal tersebut. Dan seringkali, kita juga mengalami hal yang sama seperti murid-murid, ketika keadaan diijinkan Tuhan menjadi bertambah buruk kita seringkali marah dan merasa frustasi.

Kita bereaksi dengan keadaan yang terjadi dan cenderung lupa akan kedaulatan Tuhan.

C. Interruptions can be spiritual
“interruptions” bisa datang secara rohani sebagai akibat peperangan rohani dalam kehidupan kita. Yohanes 10:10 Pencuri datang hanya untuk mencuri dan membunuh dan membinasakan; Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan.

Kita punya musuh yang memang mau menghancurkan kehidupan kita, dan ini adalah sesuatu yang real.

Ada “interruptions” yang terjadi karena peperangan rohani ini. Yesus di bagian akhir Matius 8 memulihkan 2 orang yang kerasukan dengan otoritas yang dimilikiNya.

3. In What Ways Does God Accomplish His Mission During Our interruptions? (Bagaimana cara Tuhan menuntaskan misiNya selama masa interruptions yang kita alami?)
Tuhan sanggup dan pasti akan menuntaskan misiNya melalui “interruptions” yang terjadi dalam kehidupan kita. Dia bekerja melalui krisis, bencana alam, bahkan pandemi demi pandemi agar orang-orang mengenal Dia. Tuhan mengerjakan 2 hal untuk menuntaskan misiNya melalui “interruptions” yang kita alami.

A. God works through interruptions to change lives
Ini adalah sesuatu pemikiran yang luar biasa bahwa Tuhan mau menggunakan kita untuk merubah dalam artian yang positif kehidupan orang lain. Karena Tuhan bisa bekerja melalui apa yang kita alami untuk mengubah kehidupan orang lain.

Jangan beranggapan ketika segala sesuatunya tidak berjalan sesuai dengan rencana kita, bukan berarti Tuhan tidak sedang memakai kita.

Kalau kita bisa menjalani kehidupan yang tidak sempurna ini dan mau diarahkan kembali dari rencana kita kepada rencana Tuhan, Dia akan memakai kita untuk memulihkan orang-orang yang terluka. Dan ditengah “interruptions” yang kita alami Tuhan bisa mengubah kehidupan orang-orang di sekitar kita jika kita meresponinya sama seperti Yesus.

B. God works through interruptions to increase our Faith
Kejadian ketika Yesus menenangkan badai adalah salah satu bagian paling disukai di Perjanjian Baru, di Matius 8:18 Ketika Yesus melihat orang banyak mengelilingi-Nya, Ia menyuruh bertolak ke seberang. Disini adalah awal dari pelayaran mereka dan di ayat 23 sd 25 dikatakan: Lalu Yesus naik ke dalam perahu dan murid-murid-Nyapun mengikuti-Nya. 24 Sekonyong-konyong mengamuklah angin ribut di danau itu, sehingga perahu itu ditimbus gelombang, tetapi Yesus tidur. 25 Maka datanglah murid-murid-Nya membangunkan Dia, katanya: “Tuhan, tolonglah, kita binasa.”

Kita melihat bagaimana murid-murid begitu ketakutan padahal mereka sudah melihat begitu banyak mujizat yang Yesus lakukan sebelum mereka bertolak dan mereka lupa Tuhan lah yang menyuruh mereka bertolak ke seberang. Dan di ayat 26 Yesus ingin beristirahat di tengah “interruptions” yang dialami tetapi para murid memberikan Dia “interruptions” lainnya.

Respon dari Yesus sungguh menguatkan iman para murid terlihat dari respon mereka di ayat 27 Dan heranlah orang-orang itu, katanya: “Orang apakah Dia ini, sehingga angin dan danaupun taat kepada-Nya?”

Para murid memiliki iman yang lebih dalam lagi kepada Yesus setelah “interruption” dibandingkan sebelumnya. Ini artinya buat kita, ketika kita mengalami hal-hal yang tidak diharapkan, dan kita bertanya kenapa hal ini menimpa aku? Percayalah Tuhan sanggup menguatkan imanmu.

Di bagian akhir tulisan ini saya ingin membagikan cara sederhana untuk bisa mengerti apa yang sedang Tuhan kerjakan dalam hatimu dan didalam kehidupanmu bahkan melalui kehidupanmu.

Inilah pertanyaan yang biasanya kita tanyakan kalo kita mengalami “interruptions”

Why – Why is this happening?
When – When will this be over?

Perhatikan perspektif yang cenderung egois dari kedua pertanyaan diatas, tapi saya mau tantang anda untuk memikirkan 3 pertanyaan yang sangat berharga untuk kita tanyakan ketika kita menghadapi “interruptions”

What – What does God want to teach me?
Who – Who does God want to show me?
Where – Where does God want to lead me?

Oleh Ps Sandy Harsono