Musim ini adalah musim yang cukup challenging bagi banyak orang. Ada yang kehidupannya baik-baik saja, namun tidak sedikit yang merasakan “kehancuran” dalam segi ekonomi, kesehatan, hubungan dengan keluarga, bahkan hubungan dengan Tuhan. Keadaan hancur ini akan tetap menjadi puing-puing dan tidak akan pulih dengan sendirinya jika hanya disesali dan ditangisi. Dalam Amsal 24:16 dikatakan “Sebab tujuh kali orang benar jatuh, namun ia bangun kembali”. Itulah sebabnya mengapa kita harus membangun kembali apa yang telah hancur dalam kehidupan kita, karena kita adalah orang-orang benar yang memiliki pengharapan akan hari depan karena Tuhan sudah menyediakan yang terbaik di depan kita. Jangan mengasihani diri sendiri dan berada di bawah terus-menerus, Tuhan ingin kita bangkit dan menjadi pemenang.
- Rebuild Your Foundation
Membangun fondasi yang kuat butuh proses. Jika kita hanya asal-asalan membangun fondasi, maka tiang-tiang kehidupan kita akan mudah goyah. Sama seperti orang yang mendirikan rumah di atas pasir, Ketika ada hujan, banjir dan angin yang melanda, maka rumah itu rubuh dan hebatlah kerusakannya. Jadi selain membutuhkan proses, akan ada ujian untuk membuktikan kekuatan fondasi tersebut. Demikian juga dalam kehidupan kita, terkadang harus melewati berbagai pencobaan, namun anggaplah itu sebagai kebahagiaan karena ujian terhadap iman kita itu akan menghasilkan ketekunan (Yak 1:1-2)
“Dan bukan hanya itu saja. Kita malah bermegah juga dalam kesengsaraan kita, karena kita tahu, bahwa kesengsaraan itu menimbulkan ketekunan, dan ketekunan menimbulkan tahan uji dan tahan uji menimbulkan pengharapan. Dan pengharapan tidak megecewakan, karena kasih Allah telah dicurahkan di dalam hati kita oleh Roh Kudus yang telah dikaruniakan kepada kita.” – Roma 5:3-5
Jadi, bangun kembali fondasi kita di atas batu karang yang teguh, yang tidak akan tergoyahkan, yaitu Tuhan Yesus.
- Rebuild Your Faith
Iman perlu dibangun setiap hari. Bagaimana caranya? Iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran akan firman Kristus. Seberapa pun sibuknya kita, sediakan waktu untuk membangun iman kita dengan berdoa, saat teduh, baca Alkitab, dan beribadah. Jangan sampai kesibukan dalam pekerjaan, keluarga, bahkan pelayanan menggantikan posisi Tuhan dalam kehidupan kita. Jangan menaruh iman atau pengharapan kita kepada manusia atau benda, karena suatu saat pasti akan gagal dan mengecewakan. Miliki iman yang tidak tergoyahkan oleh situasi dan keadaan, yaitu iman kepada Tuhan, Pribadi yang tidak pernah mengecewakan.
- Rebuild Your Wall
Jika membahas tentang membangun kembali tembok yang runtuh, maka kisah Nehemia membangun kembali tembok Yerusalem adalah contoh yang paling populer. Dari awal perencanaan, Nehemia mempersiapkan dirinya dalam hadirat Tuhan melalui doa dan puasa, sehingga dia mendapatkan persetujuan dari Raja Persia untuk membangun kembali tembok Yerusalem, bahkan Raja memberikan semua fasilitas dan kemudahan untuk Nehemia. Dia selalu melibatkan Tuhan sehingga Tuhan membuat apa yang direncanakannya berhasil. Saat mulai membangun, Nehemia menghadapi cemoohan orang, tetapi dia tetap menyelesaikan pekerjaannya dan tidak menghiraukannya karena seluruh bangsanya bekerja dengan segenap hati.
Dari kisah Nehemia kita bisa belajar :
- Selalu libatkan Tuhan dalam perencanaan.
- Jadilah orang yang bisa dipercaya, memiliki integritas dan kredibilitas yang baik.
- Persiapkan diri dalam hadirat Tuhan melalui doa dan puasa.
- Menyadari bahwa semua keberhasilan adalah karena anugerah dan campur tangan Tuhan, bukan karena kuat dan gagah kita.
- Tetap fokus pada Tuhan dan tidak menyerah saat menghadapi tantangan.
- Kelilingi diri kita dengan orang-orang atau komunitas yang tepat, yang dapat mendorong kita untuk menjadi semakin baik.
Then I told them about how the gracious hand of God had been on me, and about my conversation with the king. They replied at once, “Yes, let’s rebuild the wall!” So they began the good work. (Nehemiah 2:18 NLT)
Membangun kembali kehidupan kita yang seakan-akan sudah runtuh tentunya tidak akan mudah, tetapi jika kita menaruh kepercayaan, iman dan pengharapan kepada Tuhan, maka Ia akan memampukan kita untuk rebuild our life. Di sisi lain, iman tanpa perbuatan adalah mati. Jadi, diperlukan juga keberanian, kekuatan, ketekunan, kegigihan, dan komitmen untuk mengambil keputusan dan bertindak. Seperti wanita yang sakit pendarahan mengambil keputusan untuk datang kepada Yesus dan memegang jubahNya lalu sembuh, perlu ada iman dan tindakan. “Have courage, daughter! Your faith has made you well.” Mat 9:22
So, let’s hold on into hope. Tuhan yang akan beserta dengan kita membangun kembali kehidupan kita agar menjadi lebih kuat dan memberi dampak kepada orang lain. Sehingga bukan hanya kehidupan kita yang dibangun, tetapi kita juga dapat membangun kehidupan orang lain lewat teladan dan kesaksian kita. The future is bright!
Oleh Andriet