PRAY WITHOUT CEASING

Dalam 1 Tes 5:16-17 Paulus mengajarkan kita untuk berdoa tanpa henti.

Apakah maksudnya berdoa tanpa henti?

Apakah kita harus berdoa 24/7 seperti minimarket yang tidak pernah tutup?

Bahasa yunani yang digunakan untuk tanpa henti dalam konteks ini adalah ἀδιάλειπτος/adiáleiptos yang berarti terus menerus atau permanen. Apapun bahasa atau terjemahan Alkitab yang digunakan, pada intinya tetap sama, yaitu mendorong kita untuk berdoa serajin dan sesering mungkin.

Tapi apa mungkin untuk berdoa tanpa pernah berhenti?

Kita memiliki pekerjaan, pemikiran dalam diri sendiri, kita pun berkomunikasi dengan orang lain dalam keseharian kita, dan berbagai hal yang terjadi yang berpotensi mengganggu upaya kita untuk berdoa tanpa henti.

Jadi doa seperti apa yang dimaksudkan oleh Paulus? Doa yang kita lakukan dapat berbentuk seperti mengucapkan Doa Bapa Kami, dapat dengan mengingat kembali ayat-ayat yang relevan dengan apa yang sedang kita hadapi, dapat pula seperti menulis sebuah artikel seperti yang sedang penulis lakukan sekarang ini, bahkan ketika menyirami tanaman, ataupun mengetik sebuah e-mail.

Kita dapat menjadi satu komuni dengan Tuhan dalam setiap aktivitas yang kita lakukan; tidaklah harus berdoa dengan berlutut dan menutup mata.

Orang Kristen Kelt pada masa silam memiliki doa-doa kecil yang mereka pakai untuk kegiatan-kegiatan keseharian mereka. Ada doa ketika mencuci piring, doa ketika melipat pakaian, doa sebelum makan. Doa-doa kecil seperti itu mendisiplinkan diri kita untuk terus mengingat kehadiran Tuhan. Dan ketika kita secara rutin melatih hal tersebut, secara tidak sadar keduniawian dan kerohanian kita terajut menjadi sebuah anyaman yang tak terpisahkan.

Pada saat itulah, hal-hal biasa yang kita lakukan dalam kehidupan kita sehari-hari memiliki kepentingan dan menjadi signifikan secara spiritual; hanya karena kita menjadi sadar akan kehadiran Tuhan di tengah-tengah aktivitas tersebut.

Pada saat kita baru belajar untuk berkomunikasi dengan Tuhan, mungkin perlu ada waktu dan tempat khusus yang kita sediakan khusus agar dapat menjauh dari segala yang dapat mengganggu fokus kita dengan Tuhan dan kehadiran-Nya. Tapi kita berharap, seiring dengan kedewasaan dan pertumbuhan iman, seperti Yesus, kita dapat berdoa tanpa henti, dapat dengan terus sadar akan kehadiran Tuhan di sepanjang hari-hari yang dilalui. Layaknya bernafas.

Berdoa tanpa henti berarti kita menaikkan seluruh kegiatan kehidupan kita ke dalam tangan Tuhan. Tidak ada area, waktu, atau periode didalam hidup kita yang luput dari kehadiran Tuhan.

Yahweh Shammah

Oleh Ivan C. Hermanto