PARENTING: FILM RATING

Ada yang pernah mendengar tentang film ratings? Bagi para pencinta film tentunya tidak asing dengan yang namanya rating film, yang berisi kode-kode seperti: G, PG, PG-13, R, dan NC-17. Kode-kode tersebut dibuat dengan tujuan untuk mengkategorikan film-film kedalam  kelompok usia berapa saja untuk bisa ditonton. Sistem rating film ini sendiri mulai muncul pada tahun 1968 di Amerika, menggantikan sistem lama yang bernama Hays Code. Film ratings lahir dari sebuah gagasan sederhana bahwa industri perfilman tidak lagi menyetujui apa yang harus dilihat oleh para penonton. Melainkan memberikan kebebasan dan menjadi alat bagi para orang tua untuk mengambil keputusan sendiri di dalam memilih tontonan bagi anak-anak mereka. Kategori kode di dalam rating film terbagi menjadi 5 bagian. Adapun kode ini sendiri ditujukan sebagai parental guidance atau petunjuk bagi para orang tua di dalam memilih tontonan bagi anak-anak mereka.

  1. Rating “G” atau General Audiences. Film dengan rating “G” memiliki materi yang layak ditonton oleh semua umur, tidak ada batasan umur.
  2. Rating “PG” atau Parental Guidance. Film dengan rating “PG” mengandung beberapa materi yang orang tua mungkin tidak suka jika ditonton oleh anak-anak mereka yang masih kecil. Karena itu, film dengan rating ini disarankan agar orang tua ikut mendampingi anak-anak mereka dan membimbing saat menonton.
  3. Rating “PG-13” atau Parents Strongly Cautioned. Beberapa materi di dalam Film dengan rating “PG-13” mungkin tidak layak ditonton oleh anak-anak kecil dan pra-remaja. Orang tua harus berhati-hati dan wajib mendampingi anak-anak mereka saat menonton film dengan rating ini. Batas usia dari film dengan rating ini adalah 13 tahun.
  4. Rating “R” atau Restricted. Film dengan kode ini mengandung sebagian unsur-unsur dewasa. Karena itu orang tua diwajibkan untuk menonton terlebih dahulu sebelum mengajak anak-anak mereka untuk menonton. Usia dibawah 17 tahun wajib didampingi oleh orang tua ataupun wali saat menonton film dengan rating ini.
  5. Rating “NC-17” atau No One 17 and Under Admitted. Film dengan rating ini hanya boleh ditonton oleh orang dewasa (usia 17 tahun keatas). Anak-anak dibawah 17 tahun dilarang menonton film dengan rating ini karena yang pasti mengandung unsur-unsur dewasa.

Tetapi seiring berjalannya waktu dan dengan segala perubahan yang terjadi di tengah kehidupan masyarakat dan dengan sistem teknologi yang semakin canggih, sistem rating ini menjadi pro dan kontra. Kode-kode yang dilabelkan seringkali tidak sesuai dengan materi dari film tersebut. Belum lagi rating film ini yang berlaku di Amerika, bisa berbeda jika masuk ke negara lain. Sehingga menjadi polemik tersendiri diantara para orang tua. Karena itu, ada beberapa hal yang bisa kita lakukan sebagai orang tua:

  1. Wajib sudah mengetahui keseluruhan isi dari film yang mau ditonton, walaupun mungkin rating untuk film tersebut bisa untuk semua umur. Karena bagaimanapun juga, sebuah film adalah karya dari manusia yang tidak sempurna dengan segala perbedaan budaya dan pola pikir.
  • Wajib mendampingi anak-anak saat menonton. Walaupun sebagai orang tua, kita mempunyai perkerjaan dan kesibukkan yang mungkin sulit untuk ditinggal. Tetapi hal ini sangat penting, karena selain kita bisa membangun sebuah hubungan yang dekat dengan anak. Kita juga bisa membimbing mereka lewat sebuah film. Tidak semua film menawarkan hal-hal yang kasar atau tidak membangun. Tetapi ada juga film-film yang mengajarkan hal-hal yang positif dan membangun, dan ini bisa kita ajarkan kepada anak-anak. Jadi mereka bisa mengerti makna dari film tersebut, bukan hanya sekedar menonton. Karena itu peranan orang tua sangat penting disini.
  • Wajib memberitahukan dan mengoreksi jika sampai anak tidak sengaja menonton film yang tidak sesuai dengan umurnya. Bahkan jika materi dari film tersebut tidak membangun, kita sebagai orang tua wajib mengarahkan dan memberitahukan kebenarannya. Jangan diam saja dan tidak peduli karena pengaruhnya cukup besar di dalam perkembangan emosional dan pola pikir seorang anak. Bahkan ketika beberapa survey dilakukan, didapati bahwa sebuah film juga dapat mempengaruhi perkembangan berbicara pada seorang anak. Dampak yang sungguh luar biasa dari film terhadap kehidupan anak-anak di masa sekarang ini.
  • Wajib menjadi contoh tentunya bagi anak-anak. Orang tua secara pribadi juga perlu memilah film-film apa saja yang perlu ditonton. Tentunya film-film dengan materi yang penuh unsur-unsur kekerasan, pornografi, hingga kebrutalan, sangat tidak cocok dan tidak membangun bagi orang tua secara pribadi untuk ditonton. Karena suka atau tidak suka, film mempunyai pengaruh yang cukup besar bukan hanya kepada anak-anak, tetapi juga bagi orang dewasa sendiri. Dan bijaksanalah juga di dalam mengambil waktu untuk menonton. Hindarilah menonton film dengan rating dewasa (NC-17) ketika sedang ada anak-anak kecil disekitar anda.
  • Wajib menanamkan prinsip-prinsip Firman Tuhan kepada anak-anak dari sedini mungkin. Tidak ada anggapan bahwa terlalu kecil untuk mengenalkan anak-anak kepada Tuhan. Proverbs 22:6 dengan jelas mengatakan bahwa “Direct your children onto the right path, and when they are older, they will not leave it.” Didiklah orang muda menurut jalan yang patut baginya, maka pada masa tuanya pun ia tidak akan menyimpang dari pada jalan itu. Sehingga anak-anak yang mengenal kebenaran Firman Tuhan bisa memfilter atau menyaring sendiri materi dari film yang mereka tonton, terutama ketika mereka menonton tanpa adanya dampingan dari orang tua.

Tentunya masih banyak yang orang tua bisa lakukan di dalam membimbing anak-anak untuk mengenal dunia perfilman. Kita bisa menuntun mereka tanpa mematikan kreatifitas dan keingin-tahuan mereka. Kita bisa hadir menyediakan waktu kita untuk membangun sebuah hubungan yang spesial dengan mereka. Dan tentunya kita butuh hikmat dari Tuhan untuk memberitahukan kebenaran yang sebenarnya. Dan semua ini bisa terjadi hanya dengan campur tangan Tuhan di dalam kehidupan anak-anak kita sedini mungkin.

Yenni Jonathan