Mengasihi Tuhan

Yohanes 13:34-35 (TB)  Aku memberikan perintah baru kepada kamu, yaitu supaya kamu saling mengasihi; sama seperti Aku telah mengasihi kamu demikian pula kamu harus saling mengasihi. Dengan demikian semua orang akan tahu, bahwa kamu adalah murid-murid-Ku, yaitu jikalau kamu saling mengasihi.”

Salah satu pokok pembicaraan yang menarik di bicarakan adalah hubungan antar manusia,namun kadangkala kita menjadi “alergi” di saat diberitahu bahwa perintah yang terutama adalah mengasihi Tuhan terlebih dahulu. Di tengah segala guncangan, pergumulan, tekanan bahkan kesukaran hidup, apakah Tuhan menempati tempat yang terutama dalam kehidupan kita? 

Kita yang merupakan ciptaan Tuhan yang sempurna perlu bertanya, tolak ukur apa yang membuat kita benar-benar mengasihi Tuhan atau pernahkah kita memalingkan kehidupan kita dari Tuhan karena adanya tekanan, pergumulan, kesukaran bahkan rasa tidak suka kepada orang lain pun muncul. 

Kabar baik yang perlu kita yakini adalah perlunya latihan dan usaha yang keras untuk memiliki kebiasaan berpikir dan bertindak yang sejalan dengan apa yang sudah diteladankan oleh Tuhan Yesus, kadang kita juga harus jujur sering kali kita hanya mengikuti dorongan hati saja.  

Berapa banyak dari kita yang mau belajar membiarkan Tuhan Yesus melatih cara berpikir dan bertindak kita? Berapa banyak dari kita sebagai orang percaya mau merendahkan hati kita untuk bertobat dan membiarkan Tuhan Yesus bekerja mengontrol hidup kita?

Tuhan Yesuslah yang menjadikan kita orang-orang kudus-Nya yang penuh hikmat,kita sedang berpuasa atau belajar menahan diri di tengah ketidakpastian yang dunia tawarkan. Hal – hal dunia membenci orang-orang kudus yang penuh hikmat, mereka mengolok – olok segala tindakan dan cara berpikir yang tidak sama dengan hal-hal dunia tawarkan. 

Tetapi orang-orang kudus yang penuh hikmat tahu cara untuk menjaga hidup mereka dari janji yang dunia tawarkan. Orang-orang kudus yang penuh hikmat memiliki pikiran Kristus, mengisi pikiran mereka dengan hal-hal yang benar, membawa dan menyerahkan tubuh, jiwa dan rohnya kepada Tuhan Yesus. 

Mari mulai saat sekarang kita mendeklarasikan tindakan kita, menetapkan hati kita, mendedikasikan hidup kita kedalam ketaatan kepada Tuhan Yesus.

Tuhan memberkati semua yang sedang kita kerjakan dan lakukan. 

Amin. 

Ditulis oleh Ps. Max Thenu