“Dengan bertobat dan tinggal diam kamu akan diselamatkan, dalam tinggal tenang dan percaya terletak kekuatanmu.” Yesaya 30:15
Kita diciptakan Tuhan dengan sempurna, kelengkapan indera sebagai penyempurnaan penciptaanNya agar kita sebagai manusia berpotensi secara maksimal dalam menajamkan visi yang sudah ditaruh Tuhan dalam hidup kita. Setiap indera yang kita memiliki mempunyai 2 (dua) potensi, potensi baik dan potensi buruk, yang tergantung pada dasar apa yang digunakan.
Bila digunakan dengan kemampuan atau tindakan yang benar maka akan memiliki daya yang cukup baik dengan terdorongnya tingkat keimanan yang benar. Tetapi bila digunakan dengan kemampuan atau tindakan yang buruk maka akan memiliki daya yang bisa merugikan tingkat keimanan yang dimiliki. Kita harus berhati-hati dan terus waspada terhadap hal-hal yang bisa membuat kita goyah dan bahkan membuat kita jauh dari hubungan kedekatan kita dengan Tuhan. Kita jaga pendengaran, penglihatan, perkataan dan tindakan kita terhadap hal-hal yang berpotensi buruk supaya kita bisa memiliki kejernihan tindakan.
Kita bisa mengajukan pertanyaan-pertanyaan ini :
Apakah tindakan kita akan membawa manfaat bagi peningkatan hidup kita? Apakah tindakan kita dapat mendekatkan kita pada impian yang kita miliki? Apakah tindakan kita membawa manfaat bagi kehidupan orang lain? Atau tindakan kita dapat mengakibatkan orang yang lihat itu memuliakan Tuhan atau tidak. “ Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga”. (Matius 5:16)
Apa saja kejernihan tindakan yang bisa kita lakukan :
- Tindakan yang dilakukan berdasarkan prioritas.
Tidak semua hal yang kita kerjakan itu adalah penting atau yang seharusnya kita kerjakan. Kita dapat menentukan prioritas tindakan berdasarkan apa yang kita anggap perlu bahkan memudahkan kita untuk bertindak sesuai dengan kebutuhan.
- Tindakan yang dilakukan dengan penuh komitmen.
Orang yang penuh komitmen tidak akan menunda-nunda tindakan mereka. Mereka mempunyai semangat yang tinggi untuk memulai dan menyelesaikan pekerjaan atau tugas yang diberikan kepadanya. Mereka tidak bekerja berdasarkan suasana hati.
- Tindakan yang dilakukan dengan penuh ketekunan.
Sebuah komitmen tanpa disertai dengan ketekunan sering kali membuat seseorang berhenti ditengah jalan. Pada masa-masa sulit sebuah komitmen akan diuji, dan pada saat itulah ketekunan seseorang diperlukan.
Dalam masa-masa dan kondisi saat ini. Kita diajarkan untuk tetap bertahan dan mendekat kepada Tuhan, sebab dalam tinggal tenang dan percaya terletak kekuatan tindakan kita.
Oleh Ps Max Thenu