COLLEGE CORNER: MONEY MANAGEMENT

Hello College Students! How’s your semester going? 

Sudah bulan Mei nih dan artinya kita semakin dekat dengan libur akhir semester. Bulan berganti bulan, semester berganti semester, tapi kita masih menjalankan class from home. Waktu terasa begitu cepat berlalu karena suasana yang monoton. Tapi jangan biarin masa college kalian berlalu begitu saja. Dengan waktu senggang yang lebih banyak ini, mari kita tidak menjadi cepat puas dengan hanya menyerap materi yang diajarkan dari mata kuliah yang kita ambil. Mari jadilah pribadi yang inisiatif. Because the truth is, there’s so much that they didn’t teach you in college. Salah satunya yaitu tentang money management.  

Mungkin banyak dari kalian yang berpikir this is too early for me. Beberapa dari kalian juga berencana akan mulai me-manage uang pribadi kalian ketika nanti sudah ada penghasilan tetap. But, the earlier we do it, the better it will be. Seperti yang ditulis di buku The Richest Man of Babylon “Wealth is like a tree that grows from a tiny seed. The sooner you plant the seed, the sooner the tree will grow”.

Berikut ini adalah beberapa hal yang teman-teman college bisa lakukan untuk masuk ke dalam early stage of money management:

1. Pertimbangkan Kembali Gaya Hidup

Di masa sebelum pandemi mungkin banyak sekali alasan kita untuk hangout di cafe. Sekedar mengerjakan tugas, diskusi kelompok, ataupun hanya sekedar hangout bersama teman-teman. Tapi siapa yang sadar? Ternyata selama pandemi kita ga butuh-butuh banget untuk pergi ngopi dan ngafe setiap hari. Di rumah pun ternyata cukup nyaman dan kopi rumahan yang sederhana pun cukup. Atau mungkin selama ini kamu mengikuti membership gym atau yoga di suatu tempat hanya dengan alasan teman-teman yang lain pergi ke tempat yang sama. Padahal sebenarnya bisa kamu lakukan sendiri di rumah. Berapa banyak yang bisa kamu hemat dengan berhenti menjalani lifestyle tersebut? Jangan ragu untuk menyesuaikan lifestyle kalian dengan goal yang ingin kamu capai. That’s not stingy, that’s smart.

2. Tarik Garis Tegas Antara ‘Your Needs And Your Wants’

Mungkin sebelum era pandemi COVID-19 ini tidak ada batas jelas antara keinginan dan kebutuhan kamu. Cobalah untuk ambil waktu dan mulai list hal-hal apa saja yang pasti setiap bulannya kamu alokasikan uangmu untuk hal tersebut. Setelah list terbentuk, terapkan metode 50/30/20. Dari buku The Ultimate Lifetime Money Plan, Elizabeth Warren menjelaskan bahwa alokasikan 50% untuk kebutuhan, 30% untuk keinginan, dan 20% untuk tabungan. Konsisten lakukan hal ini dan jangan sampai salah menempatkan Netflix, Starbucks, dan Spotify di list kebutuhan kamu ya. Karena arti dari kebutuhan adalah kewajiban. Yaitu sesuatu yang harus kita bayarkan setiap bulannya. Mungkin itu adalah uang untuk sewa kost atau mungkin biaya berlangganan internet setiap bulannya.

3. Be Friend With Investing 

Riset menunjukan bahwa millennials spending behaviour selama pandemi COVID-19 ini sangat berbeda dengan tahun 2019. Banyak dari kita para millenials yang mulai beralih dari order makanan dari luar menjadi memasak di rumah, mencoba untuk menggunakan banyak voucher diskon,  membatalkan langganan dari beberapa aplikasi yang dirasa tidak dibutuhkan dan yang terakhir terdeteksi minat terhadap investasi melonjak tinggi. Tidak heran karena dengan kemudahan internet, banyaknya artikel, tutorial, dan juga video tentang cara investasi benar-benar membangkitkan semangat para investor muda untuk mulai nyemplung ke investasi. Tapi balik lagi kita ingatkan bahwa ini bukan sesuatu yang harus. Tetapi sangat bijak untuk kita mulai mencari tahu dan membuka wawasan kita untuk hal ini. Tidak semua hal cocok untuk semua orang. Kenali diri kamu, apakah kamu cocok untuk melakukan ini? And lastly, don’t do it if it’s just because the Fear of Missing Out (FOMO). 

Satu hal yang kita harus selalu ingat yaitu, money isn’t eveything, money is a tool.

Janganlah kamu menjadi hamba uang dan cukupkanlah dirimu dengan apa yang ada padamu.” – Ibrani 13:5.

Pada akhirnya tidak peduli seberapa banyak atau sedikitnya uang yang kita punya tetap kita membutuhkan hikmat Tuhan untuk menggunakan uang kita. Berdoa agar kita tetap bisa menabung tanpa menjadi kikir dan bisa tetap menikmati berkat Tuhan tanpa menjadi hedon. Dan juga jangan sampai kita terlalu sibuk dengan our needs and wants hingga kita melupakan bagian Tuhan.

It’s Not About How Much Income That Makes You Rich. It’s Your Spending Habits” – Charles A Jaffle .

Be careful! Don’t make money to be in the middle between you and God, because our God is not a transactional God.

Jika Anda dalam rentang usia 19-23 (usia perkuliahan) dan sedang mencari komunitas untuk bertumbuh, Anda dapat bergabung dengan memberikan DM di Instagram atau klik link yang berada di @ifgfcollegecommunity, diadakan setiap hari Jumat pukul 19.00 WIB

God bless and see you!