PARENTING CORNER: OBEDIENCE VS RESPONSIBILITY

Back to online school!
Are you ready?

Di masa pandemi ini, siap tidak siap hampir semua anak usia sekolah harus belajar secara online di rumah. Dengan segala kendala yang harus dihadapi, anak-anak tetap punya kesempatan untuk belajar dengan baik, selama mereka punya tanggung jawab.

Rasa tanggung jawab harus dimiliki oleh setiap anak. Bukan hanya diperlukan untuk keberhasilan di sekolah saja tetapi keberhasilan dalam berbagai aspek kehidupannya ditentukan oleh tanggung jawab yang dimiliki. Menanamkan rasa tanggung jawab kepada anak memerlukan proses panjang yang harus dimulai sejak anak usia dini. Langkah dasarnya adalah menanamkan ketaatan anak.

Banyak orangtua merasa bingung untuk membedakan antara Ketaatan dan Tanggung jawab. Mari coba kita lihat perbedaannya.

Ketaatan

Ketaatan adalah pondasi untuk membangun karakter baik lainnya. Anak usia dini belum mampu membedakan secara pasti mana perilaku yang benar dan mana perilaku yang salah. Sehingga mereka perlu diajarkan untuk melakukan apa yang diminta orang tua atau mengikuti arahan orangtua secara utuh dan segera. Termasuk dalam hal sekolah online. Anak masih perlu arahan yang jelas dan detail dari orangtua untuk mengikuti kelas online dengan baik.

Saat anak belajar taat, mereka juga menerima informasi tentang mana yang benar dan salah. Sehingga anak bisa bertumbuh menjadi pribadi yang bertanggung jawab.

Tanggung Jawab

Kebanyakan orang tua akan menyukai anak-anak mereka untuk mengikuti arahan tanpa banyak bertanya. Namun, lambat laun orang tua akan merasa lelah/burn out apabila harus mendikte setiap hal kepada anak sepanjang hidupnya. Sehingga seiring bertambahnya usia anak, ketaatan harus berkembang menjadi tanggung jawab.

Orangtua dapat mulai melatih tanggung jawab kepada anak saat beranjak masuk usia sekolah dasar. Anak dilatih untuk melakukan sesuatu bukan lagi karena diperintah, tetapi karena mereka menganggap hal itu benar dan melakukannya karena keinginan sendiri.

Seperti apakah ciri-ciri anak yang punya tanggung jawab?

Mereka dapat diandalkan, mengikuti aturan tanpa diawasi, mampu memimpin diri sendiri, menepati janji/kesepakatan, melakukan sesuatu dengan kemampuan terbaiknya, punya target/cita-cita, menerima pujian ketika melakukan sesuatu dengan benar dan berani mengakui kesalahan, menjadi anggota keluarga/komunitas yang berdampak baik.

Ada beberapa langkah praktis yang bisa dilakukan orangtua untuk menanamkan rasa tanggung jawab kepada anak, yaitu:

Set Expectations
Berikan ekspektasi yang jelas dan masuk akal kepada anak.
Contoh: Mami mau kamu selalu menyelesaikan tugas sebelum jam 5 sore.

Make A Chores List
Berikan tugas pekerjaan yang harus dilakukan di rumah.
Contoh: membereskan kamar sendiri, menyapu, mencuci piring bekas sendiri, dll.

Allow Choices
Untuk anak yang lebih besar, berikan kesempatan untuk memilih.
Contoh: adakan meeting keluarga yang memperbolehkan anak untuk menentukan tujuan liburan/kegiatan weekend di rumah.

Trust Them
Berikan tugas yang penting kepada anak dan belajar mempercayai mereka. Dan juga berikan kesempatan mereka untuk melakukan kesalahan dan memperbaikinya.

Let There Be Consequences
Biarkan anak mendapat konsekuensi dari gurunya apabila mereka tidak mengerjakan tugas sekolah.

Reward Them
Hargai dan berikan reward saat anak berhasil melakukan tanggung jawabnya. Contoh reward: pujian, pelukan, hadiah, extra time main game, main sepeda bersama, dll.

Get Them To Volunteer
Saat anak menjadi volunteer, mereka akan sadar bahwa dunia bukan hanya tentang hak mereka sendiri. Mereka belajar ada tanggung jawab yang harus dilakukan sebelum mendapatkan hak mereka.

Join A Care Group/Youth Group
Libatkan anak dalam komunitas di gereja/sekitar rumah. Saat berorganisasi anak akan belajar tanggung jawab secara serius. Terutama saat menjadi pemimpin.

Help Them Set Goals
Ajak anak untuk membicarakan target/mimpinya untuk jangka panjang. Dan bantu anak untuk membuat langkah-langkah sederhana mulai dari sekarang. Ingatkan bahwa mimpi mereka adalah tanggung jawab mereka.

Respect Their Individuality
Hargai anak sebagai individu yang berbeda dengan orang tua. Mereka berhak untuk memilih apa yang mereka suka (selama tidak melanggar Perintah Tuhan) dan mempertanggungjawabkannya.

Masa Online School yang harus kita lalui sekarang ini, biarlah menjadi proses yang membentuk anak-anak kita untuk lebih bertanggung jawab. Mereka “dipaksa” untuk melakukan sesuatu yang tidak mudah dengan cara yang benar dan penuh tanggung jawab. Tuhan pasti akan memberikan kekuatan kepada setiap anak dan orangtua untuk melalui masa-masa ini dengan penuh kemenangan.

Oleh Luciana Crhistina