TEENS CORNER: THE LIFE SKILLS THAT NEVER TAUGHT

Hello Parents! Peran Anda sebagai orang tua sangat besar di dalam kehidupan anak-anak. Merupakan suatu privilege menjadi orang tua karena Anda diberikan otoritas dari Tuhan untuk mendidik mereka. Anda juga memiliki suara dan pengaruh yang besar dalam kehidupan mereka. Kami percaya Anda adalah orang tua yang baik. Di bawah ini adalah beberapa life skill yang anak-anak ingin Anda ajarkan kepada mereka, termasuk bagaimana mengelola kebutuhan fisik dan emosional mereka. Mari kita lihat bersama:

1. Love and respect.

Orang tua seharusnya mengajari anak-anak mereka untuk berbicara kepada diri mereka sendiri dengan cara yang baik dan penuh kasih. Anak-anak perlu belajar menghormati nilai-nilai dan keyakinan mereka, tetapi harus cukup berani untuk menantang apakah mereka benar atau tidak. Anak-anak perlu diajari untuk menghormati tubuh mereka dan menetapkan batasan yang sesuai. Mereka juga perlu tahu kapan harus melepaskan orang yang tidak menghormati mereka.

Anak-anak juga perlu belajar menghargai, mencintai, dan menghormati orang lain, menerima kepercayaan dan latar belakang lain. Mereka perlu belajar untuk tidak memaksakan keyakinan mereka kepada orang lain dan untuk mengungkapkan pendapat dengan cara yang menghargai perasaan orang lain.

Jika salah satu dari keterampilan ini hilang, anak itu tumbuh menjadi orang dewasa yang tidak hanya tidak mencintai dan menghormati diri sendiri tetapi juga kurang menghargai orang lain.

2. Self-Belief and Self-Confidence.

Kedua kualitas ini hanya dapat dipelajari melalui pengalaman, dan keputusan ada pada orang tua untuk menanamkan pada anak-anak mereka untuk memiliki kepercayaan diri. Sistem kepercayaan ini memungkinkan anak-anak memiliki keberanian untuk mengambil risiko yang diperlukan untuk membuat diri mereka semakin maju dalam kehidupan.

Ajarlah anak-anak bahwa tidak ada yang namanya kegagalan hanya kesempatan untuk belajar lebih baik lagi. Doronglah mereka untuk mencoba hal-hal baru dan menerima kesalahan mereka. Anak-anak ini akan lebih percaya diri dan kompeten dalam segala hal yang mereka lakukan.

Ketika orang tua tidak mengajari anak-anak mereka self-belief and self-confidence, mereka membiarkan anak-anak mereka menginternalisasi kesalahan-kesalahan yang mungkin mereka buat dan berkubang dalam kegagalan mereka. Anak-anak yang orang tuanya tidak mengajari mereka self-belief and self-confidence akan tumbuh menjadi orang dewasa yang takut mencoba hal-hal baru dan lebih suka menjadi pengikut daripada pemimpin.

3. Emotional Management.

Belajar mengelola emosi adalah salah satu hal terpenting yang dapat diajarkan orang tua kepada anak mereka. Anak-anak belajar manajemen emosi dengan memperhatikan teladan orang tua mereka, dan jika orang tua tidak mengatur emosi mereka sendiri, anak juga tidak akan mengaturnya.

Hasilnya adalah anak-anak akan tumbuh menjadi orang dewasa yang dikuasai oleh emosi mereka dan tidak akan mampu menanggapi rangsangan emosional dengan tepat. Ketika dihadapkan pada perasaan tertekan atau takut, mereka tidak dapat bertindak, dan jika mereka tidak berubah, tidak akan ada perubahan. Mereka akan terjebak di dalam sebuah siklus.

4. Good Communication Skills.

Keberhasilan orang dewasa baik secara profesional maupun pribadi bergantung pada kualitas keterampilan komunikasi mereka. Orang tua harus mengajarkan anak-anak mereka untuk menggunakan dan mendengarkan komunikasi verbal maupun non-verbal dan menanggapinya dengan aktif, kepekaan, dan keaslian.

Ketika anak-anak tidak diajari untuk mendengarkan orang lain, mereka tumbuh menjadi orang dewasa yang tidak dapat memupuk hubungan yang saling menghormati baik di tempat kerja maupun di rumah. Membentuk hubungan yang dalam dan langgeng akan menjadi sulit ketika keterampilan berkomunikasi terkompromi oleh kurangnya didikan dari orang tua.

Ulangan 6:6-7 “Apa yang kuperintahkan kepadamu pada hari ini haruslah engkau perhatikan, haruslah engkau mengajarkannya berulang-ulang kepada anak-anakmu dan membicarakannya apabila engkau duduk dirumahmu, apabila engkau sedang dalam perjalanan, apabila engkau berbaring dan apabila engkau bangun.”