Hello Parents! Pernah tidak anak Anda meminta sesuatu kepada Anda kemudian menghampiri suami/istri Anda menanyakan hal yang sama ketika Anda bilang “tidak”?
Parenting is a team sport. Seperti tim olahraga pada umumnya, suami istri harus saling mendukung dan sepakat dalam memutuskan sesuatu untuk mempertahankan nilai-nilai dalam keluarga dan menahan keinginan anak-anak Anda. Saat Anda sebagai pasangan suami istri bekerja sama sebagai satu tim, anak-anak Anda akan merasa aman dan terlindungi. Mereka akan belajar bagaimana mengatasi konflik dan masalah yang terjadi dengan mencontoh kebiasaan orang tuanya. Sebagai orang tua kita mungkin memiliki ide yang berbeda tentang solusi yang kita pikir baik tapi kita punya keinginan dan tujuan yang sama.
Berikut ini beberapa tips yang dapat kita lakukan sebagai orang tua:
- We’re on the same team
Tim olahraga memakai seragam yang sama untuk menunjukkan kepada orang lain bahwa mereka sebagai satu tim. Terkadang orang tua lupa bahwa mereka adalah satu tim dan saya yakin bahwa setiap orang tua menginginkan yang terbaik untuk anaknya.
Mungkin kita memiliki ide atau cara yang berbeda untuk memberikan yang terbaik kepada anak-anak tapi kita punya tujuan yang sama. Dengan mindset ini, akan memudahkan kita mencapai kesepakatan secara damai biarpun banyak perbedaan.
- Play to your strength
Tidak semua orang di dalam tim bisa menjadi Messi atau Ronaldo. Ada yang menjadi pencetak gol, penjaga gawang, ada yang bertahan, ada yang bertugas menyerang. Semuanya adalah bagian di dalam tim dan sangat diperlukan. Setiap anggota dalam tim harus mengetahui perannya dan bermain sesuai dengan kekuatan dan kemampuan mereka.
Kalau Anda adalah natural problem solver. Anak-anak Anda memiliki keuntungan belajar berpikir logis dan mengembangkan kemampuan untuk memecahkan masalah. Atau Anda seorang yang ramah? Pelukan atau suara Anda bisa membangun sense of security dalam diri anak-anak Anda.
- Cover for each other
Tim pasti kecewa ketika ada anggotanya yang gagal mencetak gol penalti atau gagal passing bola ke anggota yang lain tapi tim tidak berhenti untuk bermain karena kecewa mereka terus bekerja sama sampai pertandingan berakhir. Ketika Anda dan pasangan beradu argumen atau tidak sependapat, penting sekali untuk tetap bersama (stick together). Sebagai Parents Anda harus berbicara dengan hormat kepada pasangan Anda.
Merendahkan pasangan Anda didepan anak-anak adalah sesuatu yang salah. That’s a red card! Ketika anggota dalam tim sedang kesulitan atau jatuh, anggota yang lain berinisiatif untuk menolongnya. Ketika pasangan Anda sedang kelelahan karena mengalami hari yang buruk, berinisiatiflah untuk membantunya.
- Team huddles are important
Tim yang baik selalu punya rencana yang baik: strategi pertahanan, strategi menyerang, strategi formasi yang dibutuhkan dan strategi cara bermain dilapangan. Tim yang baik juga selalu membangun kebiasaan untuk mengevaluasi kinerja dan memotivasi anggota didalam tim untuk meraih kemenangan. Sebagai pasangan suami istri dan orang tua, Anda harus saling melengkapi dan membantu. Anda membutuhkan huddle time untuk mengevaluasi bagaimana perjalanan parenting Anda terhadap anak-anak, secara individu dan bersama-sama. Anda dan suami/istri harus saling bergantung satu dengan yang lain.
Apakah ada kebiasaan atau perilaku dari anak-anak Anda yang perlu dirubah? Apakah cara mendidik anak-anak Anda saat ini perlu disesuaikan atau diperbaiki lebih baik? Percakapan seperti ini perlu dilakukan oleh Anda bersama dengan pasangan sebagai orang tua.
- Celebrate wins together
Hal yang menarik dalam sebuah pertandingan sepak bola adalah ketika ada pemain yang berhasil mencetak gol ke gawang lawan. Mereka akan melakukan selebrasi untuk merayakan keberhasilannya. Sebagai orang tua, Anda perlu merayakan keberhasilan Anda bersama dengan pasangan Anda walau itu adalah kemenangan kecil. Small winning is still winning, right?
Anda berhasil mengajak anak Anda untuk deep talk? Celebrate that. Anda berhasil mendisplinkan anak Anda. Rayakan. Saya yakin setiap orang tua, termasuk Anda, ingin membesarkan anak-anak yang baik, yang punya belas kasihan, memiliki tanggung jawab dan percaya diri untuk menjadi yang terbaik.
So let’s continue to encourage, motivate, and inspire each other to get there together – hand-in-hand with our spouse.