Kalau diperhatikan, banyak orang menjalani kehidupan sehari-hari tanpa disertai dengan bekal kesabaran yang cukup tebal. Mungkin salah satu diantara mereka adalah kita sendiri.
Kita ingin cepat dalam mendapatkan hasil, cepat untuk menyelesaikan sesuatu, didukung dan didorong oleh kultur sekarang yang serba cepat.
Namun, kekristenan mengajarkan kita untuk percaya dalam waktu Tuhan. Pengkhotbah 3:11 mengajarkan bahwa Tuhan melakukan segala sesuatunya dalam waktu yang tepat dan cara yang terbaik, meskipun manusia tidak akan pernah sepenuhnya mengerti mengenai pekerjaan-Nya.
Salah satu hal yang sulit dalam menjalani hidup sebagai seorang Kristen. Bersabar dan percaya Tuhan tahu apa yang terbaik untuk kita.
Tuhan memiliki rencana yang detail dan terstruktur untuk hidup kita yang terselubung.
Namun yang seringkali membuat kesabaran kita habis adalah ketika jadwal kita tidak sama dengan jadwal yang Tuhan miliki, kita terburu-buru, sedangkan Tuhan tidak.
Ketidaksabaran pada dasarnya adalah kurangnya kepercayaan. Ketika tidak sabar, kita merasa bahwa Tuhan telat dalam beraksi, atau bahkan melupakan kita. Selama kita bertumbuh dari anak-anak menjadi dewasa, bagian dari menjadi dewasa adalah mempelajari perbedaan dari tidak dan belum. Kata “belum” bukan berarti penolakan. Sebagai pengikut Kristus juga kita belajar hal yang sama. Tuhan mengetahui cara dan waktu yang tepat untuk segala sesuatu. Dan waktuNya adalah sempurna!
Jadi bagaimana kita dapat mempercayai waktu Tuhan jika kita merasa tidak sabar dalam menjalani kehidupan ini?
Ada beberapa ayat yang dapat dijadikan pegangan bagi kita untuk menjalani hidup sehari-hari.
- Pengkhotbah 3:1, “ Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya, bahkan Ia memberikan kekekalan dalam hati mereka. Tetapi manusia tidak dapat menyelami pekerjaan yang dilakukan Allah dari awal sampai akhir.”
- Habakkuk 2:3, “ Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya, bahkan Ia memberikan kekekalan dalam hati mereka. Tetapi manusia tidak dapat menyelami pekerjaan yang dilakukan Allah dari awal sampai akhir.”
- Roma 12:12, “Bersukacitalah dalam pengharapan, sabarlah dalam kesesakan, dan bertekunlah dalam doa!”
- Pengkhotbah 7:8, “Akhir suatu hal lebih baik dari pada awalnya. Panjang sabar lebih baik dari pada tinggi hati.”
Sudahkah kita mendapatkan penglihatan dari Tuhan yang belum terjadi?
Percaya dan yakin bahwa hal itu akan datang sesuai dengan jadwal Tuhan.
Oleh Ivan