Dalam membangun iman, ada banyak hal yang dapat kita lakukan.
Devotional adalah salah satunya. Namun penulis menyayangkan bahwa banyak devotional yang sepertinya berfokus kepada emosi. Padahal, dari yang akan kita pelajari dari Maria dan Martha dari Bethany, ada beberapa dari kita yang merasa lebih mudah untuk menikmati Firman Tuhan ketika dikemas dalam bentuk yang lebih serius.
Maria dan Martha pun mengenal akan kuasa Kristus dengan cara mereka masing-masing yang unik. Ketika Yesus datang untuk membangkitkan Lazarus dari kematian, mereka berdua datang kepada Yesus dengan aduan yang serupa; bahwa jika Yesus hadir lebih cepat, saudara mereka Lazarus tidak akan meninggal. Namun, Yesus memberi dua respon yang berbeda kepada mereka masing-masing.
Kepada Maria, Dia memberikan kenyamanan emosional. Yesus secara terbuka turut menangis dan berduka bersamanya. Yesus tidak berkata apapun, bahkan tidak memberikan pembelaan kenapa Dia datang terlambat. Hanya menangis bersama Maria. Dan Maria pun sepertinya merasa cukup dengan hal ini, pembelaan atau penjelasan bukanlah hal yang dia cari.
Kepada Martha, Yesus memberikan kenyamanan secara intelektual melalui pengajaran. Pada Yohanes 11: 21-22, perkataan Martha bukan hanya sekedar untuk mengadu tentang kesedihan yang dia alami, tapi dia juga menantang Yesus untuk memperbaiki situasi yang ada. Dan Yesus pun, memberikan tantangan kembali kepada Martha untuk menelisik ke dalam dirinya dan sumber dari imannya (Yohanes 11:25-26).
Meskipun kedukaan Yesus adalah hal yang cukup bagi Maria, namun tidak untuk Martha. Maria merasa nyaman secara emosional karena empati Yesus; Martha merasa nyaman secara intelektual oleh Firman Tuhan.
Tidak ada yang lebih baik atau proper diantara kedua pendekatan tersebut. Namun dari cerita kebangkitan Lazarus kita bisa belajar bahwa Tuhan adalah sosok yang mengerti dan sanggup memberikan apa yang diri jiwa kita perlukan.
Bagaimana dengan diri kita sendiri?
Jika kita merasa lebih dekat dengan Tuhan ketika mempelajari dengan detail teologi dan segala sejarah di balik setiap cerita di Alkitab dibandingkan membaca renungan harian. Lakukanlah demikian.
Jika kita merasa lebih nyaman untuk membuka pembahasan ayat alkitab daripada memimpin doa di dalam ICare, lakukan juga demikian.
Namun tak lupa, sebagai bagian dari anggota tubuh Kristus, berkaca dari Maria dan Martha, kita semua memiliki peran yang unik dan setara di hadapan Kristus.
Jehovah jireh,
Ivan