TECH CORNER: PILIH TALENAN ATAU 2ND MONITOR?

Setiap dari kita mungkin pernah ngalamin, baru beli laptop mulus kenceng…eh seminggu kemudian sudah muncul lagi tipe baru. Duh, laptopnya langsung terasa lambat dan ketinggalan jaman. Mau beli lagi tapi bingung yang lama mau diapain. Jadi talenan kah? Ato frisbee? Ato cat warmer? Well, mungkin ga setiap orang ngalamin kaya gitu. Cuma yang punya King Solomon’s Mine di halaman rumahnya aja yang ganti laptop seminggu sekali.

But seriously, sampah elektronik itu sekarang makin menumpuk dan mereka lebih berpotensi merusak lingkungan karena sulit untuk didaur ulang. Dari laporan  UN’s Global E-waste Monitor tahun 2017, dunia menghasilkan sekitar 7 kg sampah elektronik per-orang per-tahunnya dan dari sampah sebanyak itu hanya 20% yang berhasil didaur ulang. Selebihnya akan meracuni lingkungan karena sampah elektronik banyak mengandung logam-logam berat.

Tulisan kali ini saya akan mencoba memberikan alternatif penggunaan laptop lama yang sudah tidak digunakan lagi, selain dijual atau disumbangkan, supaya tidak cepat-cepat berakhir di tempat sampah atau paling tidak mengurangi volume sampah yang dibuang.

Laptop lama yang masih berfungsi tapi terasa sangat lambat dan berat masih memungkinkan untuk di upgrade. Komponen yang harus di upgrade pertama kali adalah ganti hardisk lama dengan SSD. Tidak perlu SSD ukuran besar, cukup yang 120 GB kalau tidak perlu menyimpan banyak data. Harga SSD 120 GB berkisar 200 ribu-an. Upgrade SSD saja pasti akan memberikan efek nyata dimana laptop akan terasa lebih cepat.  Kalau masih memungkinkan, upgrade juga RAM-nya semaksimal mungkin. Tidak semua laptop bisa upgrade RAM karena terkadang memang ada limit RAM yang bisa digunakan atau RAM-nya disolder langsung ke elektronik laptop dan tidak bisa diganti.

Sudah punya laptop baru? Ga masalah, masih banyak kegunaan laptop lama. Laptop lama bisa digunakan untuk mainan dan sarana belajar anak, misalnya belajar menggambar. Cukup beli mouse pen (mouse berbentuk pulpen, harganya kisaran 90 ribu), dan install Tuxpaint di laptop dan anak-anak bisa belajar menggambar, mewarna, menempel stiker virtual dan hasilnya bisa diprint. Pasang CCTV wifi di rumah? Coba cek website pembuatnya. Ada beberapa produsen CCTV yang bukan hanya menyediakan aplikasi di Android/iOS untuk melihat tampilan CCTV tapi mereka juga menyediakan aplikasi versi Windows. Laptop yang diinstal aplikasi CCTV bisa digunakan untuk memonitor tampilan kamera CCTV.

Mungkin mau belajar sistem operasi lain selain Windows? Atau versi Windowsnya sudah tidak didukung lagi oleh Microsoft? Bisa coba Linux Mint yang simple, Linux Zorin yang tampilannya mirip Windows atau Q4OS yang dirancang untuk laptop dengan kemampuan pas-pasan. Punya koleksi film dan serial TV dalam format digital yang jumlahnya banyak dan bingung ngaturnya gimana? Bisa coba Plex server atau Jellyfin. Apa sih Plex/Jellyfin? Simpelnya mereka adalah aplikasi Netflix pribadi. Plex/Jellyfin akan men-scan koleksi film/serial di hardisk, mengambil poster dan sinopsis singkat dari setiap film atau serial dan menampilkannya dalam tampilan yang mirip Netflix.

Lebih kompleks lagi, bisa coba instal laptop dengan Home Assistant, aplikasi yang berfungsi sebagai otak dari smart home. Dari Home Assistant kita bisa menyalakan/mematikan lampu/pompa/AC di rumah, tentu saja jika rumahnya memang dilengkapi dengan peralatan smart home. Cape dengan iklan berlebihan tiap browsing internet? Begitu buka web berita langsung muncul segala macam iklan dan video. Bisa coba aplikasi yang namanya AdGuard Home. Aplikasi ini akan berfungsi sebagai DNS server dan memblokir iklan-iklan yang berlebihan. Suka main game Android tapi malas maen di hape? Install Nox Player untuk maen game Tsum Tsum di laptop. Nostalgia game lama? Install juga emulator Super Nintendo SNES, PS1, Nintendo 64, Wii dan lain-lain.

Yang ditulis di atas tentu saja baru bisa digunakan kalau laptopnya masih berfungsi. Bagaimana kalau laptopnya rusak secara hardware? Misalnya layarnya retak atau pecah? Laptop biasanya punya output video dalam bentuk port VGA atau HDMI. Kita bisa beli kabel VGA atau HDMI dan kemudian kita hubungkan laptop dengan monitor atau TV dan laptop bisa digunakan lagi.

Bagaimana kalau laptopnya sudah tidak berfungsi dan sulit untuk diperbaiki? Yang pertama, kalau layarnya masih utuh dan kerusakannya bukan di layar, kita mungkin bisa menggunakan ulang layar laptop sebagai 2nd monitor. Bongkar laptop dan lepaskan layar dengan hati-hati dari sambungan kabel-kabel. Perhatikan di belakang layar yang sudah dibongkar biasanya ada no seri. Ambil foto no seri tadi, ambil juga foto koneksi sambungan kabel yang menempel pada layar. Karena keterbatasan tempat jadi saya tidak bisa menambahkan foto atau langkah-langkah yang lebih detail. Kalau mau mencoba, bisa search di Google “reuse old laptop screen” nanti akan muncul video atau artikel yang lebih lengkap. Kalau sudah, cari di marketplace/toko online dengan kata kunci “universal lcd controller board”. Cari yang versi lengkap sudah termasuk LCD board, control board,kabel LDVS, remote, adaptor dan koneksi input VGA/HDMI, biasanya harganya berkisar 300 ribuan.

Gunakan monitor daur ulang ini sebagai 2nd monitor untuk Zoom misalnya. Zoom bisa menggunakan 2 monitor untuk menampilkan shared screen dan video peserta di layar yang berbeda. Punya Chromecast tak terpakai? Sambungkan dengan monitor ini dan tambahkan speaker untuk meng-cast video youtube dari smartphone atau bisa juga digunakan sebagai pigura foto digital.

Bagian lain yang masih bisa digunakan ulang adalah hardisk dan DVD. Kita harus membeli casing eksternal hardisk/DVD (kisaran harga 80 ribu ke atas) untuk bisa menggunakan ulang hardisk dan DVD ini. Dengan memasukkan hardisk/DVD ke dalam case, kita bisa menggunakan hardisk dan DVD ini sebagai hardisk/DVD eksternal. Beberapa tipe webcam laptop bisa digunakan ulang dengan menyambungkan langsung kabel webcam ke kabel USB dan dikoneksikan ke komputer lain sebagai USB Webcam. RAM, Wifi card, fan, keyboard, touchpad mungkin bisa digunakan sebagai sparepart untuk laptop lain yang spesifikasinya mirip tapi selain itu memang sulit untuk didaur ulang lagi. Biasanya ada orang yang mau membeli papan elektronik laptop untuk diambil emasnya. Ya, di papan elektronik biasanya memang ada emas tapi jumlahnya sangat sedikit dan untuk mengambilnya diperlukan larutan asam yang saya tidak terlalu yakin itu ramah untuk lingkungan.

Pada akhirnya memang laptop ini akan jadi sampah elektronik yang belum bisa kita daur ulang secara maksimal. Paling tidak, kita bisa usahakan supaya laptop ini tidak cepat-cepat jadi talenan dan sampah tapi kita manfaatkan sebisa dan selama mungkin.

Oleh Ming Fat