Tahun 2019 adalah tahun yang sulit bagi saya dan suami. Dengan berat hati, kami memutuskan, suami saya mengundurkan diri dari pekerjaannya yang lama. Kami sudah mendoakan hal itu dalam waktu yang cukup lama. Karena kami berpikir bahwa kami sudah berdoa dan kami punya ekspektasi semuanya bisa berjalan lancar.
Pada kenyataannya, kami harus menghadapi kesulitan yang luar biasa. Usaha yang kami rencanakan tidak berjalan dengan baik. Suami saya mengalami penolakan demi penolakan saat mencari pekerjaan. Sebagai seorang istri dan seorang ibu, jujur saya merasa sedih, takut, kecewa dan marah karena kami harus menghadapi kenyataan bahwa kami punya kebutuhan yang cukup besar.
Pada saat itu saya memilih untuk lari kepada Tuhan dan berharap hanya kepada Tuhan. Saya juga memilih untuk tetap ada bagi suami saya di setiap musim hidupnya. Saya juga menerima kegagalan yang harus suami saya alami dan menerima setiap proses yang harus kami alami.
Kami tetap saat teduh, tetap mezbah keluarga. Pada saat itu yang kami minta ketenangan dan kedamaian hati. Karena saat kami tenang, kami bisa berpikir solusi yang harus kami lakukan. Saat itu kami bekerjasama untuk menjual snack dan juga menjual beberapa barang yang kami punya. Saya harus mengurus anak yang masih kecil-kecil, bekerja part time dan harus membuat snack. Kondisi itu sungguh saat melelahkan tapi justru kondisi itulah yang menyadarkan saya bahwa Tuhan turut bekerja sehingga Tuhan memberikan saya kekuatan untuk menjalani semuanya dengan kerelaan hati.
Pada akhirnya Tuhan memberikan suatu pekerjaan pada suami saya. Yang pada awalnya kami ragu apakah pekerjaan ini bisa mencukupi kebutuhan kami. Dan ternyata Puji Tuhan, Tuhan bekerja lewat pekerjaan suami saya dan Ia memberikan lebih dari yang kami harapkan.
Dari kesulitan itu kami belajar untuk bisa memperbaiki habit kami dalam mengelola keuangan. Kami juga belajar untuk lebih hati-hati dalam bertindak dan semakin sadar tentang tujuan Tuhan mempersatukan kami dalam pernikahan supaya kami punya teman yang setia, untuk selalu saling mengasihi dan juga bekerja sama dalam menghadapi tantangan dan kesulitan.
Saya bersyukur dan berterima kasih untuk keluarga, care group leader, core team leader, teman-teman icare, teman-teman gereja, team pastoral yang sudah mendukung, memberi masukan dan mendoakan kami.
Lihat, Aku hendak membuat sesuatu yang baru, yang sekarang sudah tumbuh, belumkah kamu mengetahuinya? Ya, Aku hendak membuat jalan di padang gurun i dan sungai-sungai di padang belantara. Lihatlah, Aku akan melakukan satu hal baru.”
Yesaya 43:19 “
Saat kesulitan datang, mari kita merespon dengan benar dan tetap bersatu sebagai keluarga sampai pada akhirnya kita bisa melihat rencana Tuhan.
Oleh Lucy (iCare Pure Heart)