PASTORAL DESK: WHEN UNDER PRESSURE
Greetings Church,
Selamat datang di bulan September, bulan kesembilan dalam perjalanan kita di tahun 2025. Saya berdoa Anda semua dalam keadaan sehat, tetap setia, dan terus dikuatkan oleh Tuhan di tengah setiap musim yang kita jalani.
Tema kita bulan ini adalah “When Under Pressure” yang berbicara ketika berada di bawah tekanan. Tekanan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan kita, baik dalam keluarga, pekerjaan, pelayanan, maupun perjalanan iman. Sering kali kita ingin menghindarinya, tetapi kebenarannya adalah Tuhan dapat memakai tekanan sebagai alat untuk membentuk, memurnikan, dan mempersiapkan kita bagi rencana-Nya.
Dalam 1 Samuel 21 & 22, kita melihat Daud berada dalam masa yang sangat sulit. Ia dikejar Saul, hidup dalam pelarian, dan menghadapi ketidakpastian setiap hari. Namun, justru di masa itulah Tuhan mempertemukan Daud dengan sekelompok orang yang kelak menjadi pahlawan-pahlawan perkasa. Mereka datang dalam keadaan tertekan juga, orang-orang yang sedang mengalami kesusahan, berhutang, atau sakit hati.
Yang luar biasa adalah, tekanan ini tidak menghancurkan Daud dan mereka. Sebaliknya, tekanan menjadi proses yang membentuk mereka. Di bawah kepemimpinan Daud, mereka belajar setia, berani, dan hidup dengan tujuan yang jelas. Mereka diproses untuk menjadi pasukan yang tangguh, bukan hanya secara fisik, tetapi juga secara hati dan karakter.
Yesus sendiri pernah berkata dalam Yohanes 15 bahwa setiap ranting yang berbuah akan dipangkas agar menghasilkan lebih banyak buah. Pruning & Growth adalah dua hal yang berjalan bersama. Pemangkasan mungkin terasa menyakitkan, tetapi di balik itu ada maksud ilahi untuk membentuk kita menjadi versi terbaik yang Tuhan sudah rancangkan.
Tekanan yang kita hadapi sering kali terasa berat. Tetapi ingatlah, berlian hanya dapat terbentuk melalui tekanan yang luar biasa besar. Batu biasa yang berada di bawah tekanan dan panas yang tepat akan berubah menjadi sesuatu yang indah, berharga, dan bernilai tinggi. Demikian juga dengan kita, tekanan yang Tuhan izinkan bukan untuk menghancurkan kita, tetapi untuk membentuk kita menjadi pribadi yang berharga di mata-Nya dan siap dipakai bagi kemuliaan-Nya.
Hari ini, saya ingin mengajak kita semua untuk merenungkan kembali:
● Bagaimana sikap hati saya ketika berada di bawah tekanan?
● Apakah saya membiarkan tekanan membawa saya lebih dekat kepada Tuhan, atau justru menjauh?
● Apakah saya percaya bahwa setiap pemangkasan dari Tuhan adalah bentuk kasih-Nya untuk mempersiapkan saya?
Tekanan bisa menjadi alasan untuk menyerah, tetapi bisa juga menjadi kesempatan untuk bertumbuh. Sama seperti Daud dan para pahlawannya yang dibentuk di tengah tekanan, kita pun dapat keluar dari musim sulit ini dengan hati yang lebih murni, iman yang lebih teguh, dan karakter yang lebih serupa dengan Kristus.
Mari kita jalani bulan September ini dengan keyakinan bahwa Tuhan tidak pernah meninggalkan kita di tengah tekanan. Dia ada bersama kita, bekerja di balik layar, dan sedang mempersiapkan kita untuk hal-hal yang lebih besar.
Ad majorem Dei gloriam,
Ps. Sam and Naf Hartanto